Sosper Pertanian, Syahar Ajak Warga Kembangkan Potensi Pertanian
Zonamakassar.com, Sidrap – Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Syaharuddin Alrif melakukan sosialisasi peraturan daerah Perda Nomor 4 tahun 2014 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan di Desa Talumae, Kecamatan Wattang Sidenreng, Kabupaten Sidrap.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan guna meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap regulasi (Peraturan Daerah) yang dihasilkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan dimaksudkan untuk terpenuhinya asas “fiksi hukum” bahwa setiap orang dianggap mengetahui tentang hukum.
Sekretaris DPW NasDem Sulawesi Selatan ini menjelaskan bahwa regulasi yang telah dibuat oleh pemerintah provinsi Sulawesi Selatan untuk disampaikan kepada masyarakat agar paham tentang aturan yang berlaku di dunia pertanian.
“Regulasinya sudah ada, tinggal kita sampaikan kepada masyarakat aturan itu, sehingga masyarakat paham. Apalagi Sidrap ini adalah daerah pertanian yang potensinya sangat luar biasa,” jelas Syahar
Syahar menambahkan bahwa dengan adanya potensi pertanian yang sangat luar biasa sehingga bisa mengembangkannya menjadi desa ekspor.
“Di desa ini ada beberapa lahan yang di kelola warga yang ditanami porang, tanaman ekspor itu tentu bisa membuat warga Desa Talumae melakukan ekspor porang keluar negeri. Tanaman Porang itu, orang melihatnya sebagai tanaman dollar,” tutup penerima penghargaan menteri pertanian sebagai petani porang Inspiratif 2020 itu.
Kunjungi Perkebunan Syaharuddin Alrif di Sidrap, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Apresiasi Gerakan Tanam Porang di Sulsel
Zonamakassar.com, Sidrap – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan Dr Ir Ardin Tjatjo MP mengunjungi lokasi perkebunan porang yang di kelola PT Al Fatih Porang Indonesia di Bendoro Kecamatan Wattang Sidenreng Kabupaten Sidrap (24/10/2020).
Turut Mendampingi Dr.Ir. Ardin Tjatjo MP yakni Muanzir Abdullah (Sekdis TPH – BUN Sulsel) dan Usman Alimuddin (Kepala Seksi Alsintan TPH – BUN)
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan sangat mengapresiasi langkah Syaharuddin Alrif yang telah menginisiasi penanaman porang di lahan kurang lebih 50 Ha di Sidrap ini
“Atas perintah pak gubernur sulsel, kami langsung ke lokasi perkebunan porang disidrap, luar biasa prospek porang ini. Komoditi ini adalah komoditi ekspor jadi pemerintah sulsel akan benar benar akan support gerakan yang dibangun pak syahar di sulsel ini” terang ardin
Pembina Kelompok Semangat Tani Milenial Syaharuddin Alrif mengatakan bahwa tempatnya yang dikelola Petani petani sidrap ini awalnya adalah lahan tidur namun dengan semangat kerja sehingga bisa seperti sekarang ini
“Pak Gubernur sudah sampaikan kepada saya waktu bertemu di acara di makassar bahwa komoditi porang ini sangat bernilai ekonomi untuk di ekspor, jadi petani petani kita harap untuk ikut menanam porang agar prospek ekonomi masyarakat semakin meningkat” jelas suami Hj. Haslinda Hasan ini
Syaharuddin Alrif yang juga Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan ini adalah pengagas tanaman porang di sulsel ini mengatakan bahwa dirinya memulai ini dari lahan tidur yang dikelola dengan baik sehingga seperti ini
“Terima kasih atas kunjungan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan berserta jajaran. perlu saya sampaikan bahwa disini dulu adalah lahan tidur, tapi setelah saya kelola dengan kerja keras dan semangat sehingga porang bisa berhasil tumbuh dengan baik, tujuan saya ingin melihat masyarakat sulsel bisa lebih dari kesejahteraan” tutup Syahar yang telah menerima mendapat penghargaaan dari menteri pertanian
Malam Hari, Buhari Kahar Muzakkar Pimpin Petani Luwu Belajar Porang di Sidrap
Zonamakassar.com, Sidrap – Petani Bumi Sawerigading Kabupaten Luwu studi banding ke Kebun Porang Semangat Milenial di Desa Talumae Kecamatan Watangside Tengah Kabupaten Sidrap (1/10/2020).
Kelompok Tani dari Kabupaten Luwu ini di Pimpin langsung Politisi Partai Amanat Nasional Buhari Kahar Muzakkar untuk mempelajari cara membudidaya porang
Buhari Kahar Muzakkar mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi Syaharuddin Alrif karena telah banyak memfasilitasi petani untuk mendapatkan KUR Porang
“Kita bangga dengan Syaharuddin Alrif telah memikirkan petani petani kita, kami di tanah luwu sudah beberapa masyarakat mengajukan berkasnya, kuncinya sama pak Syaharuddin Alrif ini” sahut Buhari disambut tepuk tangan masyarakat luwu
Syaharuddin Alrif yang juga Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan ini adalah pengagas tanaman porang di sulsel ini mengatakan bahwa dirinya memulai ini dari lahan tidur yang dikelola dengan baik sehingga seperti ini
“Terima kasih atas kunjungan para petani luwu ini sangat luar biasa jauh jauh datang kesidrap belajar porang, perlu saya sampaikan bahwa disini dulu adalah lahan tidur, tapi setelah saya kelola dengan kerja keras dan semangat sehingga porang bisa berhasil tumbuh dengan baik” jelas Syahar yang baru baru ini mendapat penghargaaan dari menteri pertanian
Saat ini, Syaharuddin Alrif telah memfasilitasi masyarakat sulsel untuk memulai menanam porang. Menurutnya bertani porang harus memiliki semangat kerja yang harus total agar hasilnya juga luar biasa
“Setelah kunjungan saya harap petani langsung action di luwu. semoga bisa memotivasi petani petani kita untuk terus lebih giat bekerja. Di perkebunan porang kami juga telah banyak memfasilitasi petani yang ingin bertani porang, mulai dari penyediaan bibit bahkan sampai penjualan hasil porang kami akan fasilitasi, tentu kerja seperti ini dibutuhkan konsistensi dan semangat kerja agar hasilnya mengembirakan, Jangan malu jadi Petani” tutup Suami Hj.Haslinda Hasan ini
Petrokimia Gresik Tetap Komitmen Dukung Program Kementan Di Pinrang
Zonamakassar.com, Makassar – Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia berkomitmen mendukung penerapan program Kementerian Pertanian, yaitu Kartu Tani di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Hal ini disampaikan Vice President (VP) Penjualan Retail Wilayah II Petrokimia Gresik, Muhammad Ihwan F saat menemui Bupati Pinrang, Andi Ihwan Hamid (Selasa, 29/9).
Ihwan menyampaikan bahwa tanggung jawab Petrokimia Gresik adalah menyediakan pupuk
bersubsidi dan menyalurkan kepada petani sesuai penugasan pemerintah.
Dengan demikian, apapun skema subsidinya, baik melalui produsen maupun kartu tani, pihaknya siap
mendukung demi tercapainya ketahanan pangan nasional.
“Kabupaten Pinrang merupakan satu-satunya daerah di Provinsi Sulawesi Selatan yang menjadi pilot project penerapan Kartu Tani.
Melalui skema ini, kami berharap celah oknum tertentu untuk melakukan penyelewengan dalam rantai distribusi pupuk bersubsidi dapat dihilangkan secara menyeluruh. Sehingga pupuk bersubsidi dapat tersampaikan kepada petani yang berhak,” ujar Ihwan.
Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi, lanjut Ihwan, adalah petani yang luas lahannya maksimal 2 ha, tergabung dalam kelompok tani, dan telah menyusun e-RDKK.
Untuk itu, Ihwan mengimbau kepada seluruh pihak agar memastikan pupuk bersubsidi dapat tersalurkan kepada petani yang memenuhi kriteria tersebut.
Sementara itu, Petrokimia Gresik bertanggung jawab menyalurkan 4 (empat) jenis pupuk bersubsidi di Sulawesi Selatan, yaitu pupuk jenis ZA, SP-36, NPK Phonska dan Petroganik.
Khusus untuk Kabupaten Pinrang, serapan pupuk jenis ZA telah mencapai 91,39%, SP-36 sebesar 98,88%, NPK Phonska 94,58%, dan Petroganik 51,43%.
“Angka serapan pupuk bersubsidi tersebut relatif tinggi dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama,” ujar Ihwan.
Sedangkan, stok pupuk bersubsidi per Selasa (29/9) di Kabupaten Pinrang untuk jenis ZA sebesar 155 ton, SP-36 272 ton, NPK Phonska 136,8 ton, dan Petroganik 68 ton.
Untuk itu, Petrokimia Gresik menawarkan solusi dengan menghadirkan Mobil Uji Tanah di wilayah
Sulawesi Selatan, termasuk Kabupaten Pinrang agar penggunaan pupuk bersubsidi oleh petani lebih efektif, namun dengan hasil yang optimal.
“Mobil Uji Tanah dapat menguji kandungan hara tanah sehingga pengunaan sarana produksi pertanian terutama pupuk dapat lebih efektif lagi”, tandas Ihwan.
Di sisi lain, Petrokimia Gresik juga menghadirkan beragam pupuk non-subsidi berkualitas
sebagai solusi bagi petani dalam menghadapi musim tanam Oktober-Maret (Okmar) atau
musim tanam kedua tahun ini.
Pupuk komersial tersebut dapat menjadi alternatif bagi petani
mengingat kebutuhan pupuk sangat vital dalam program produktivitas pertanian.
“Petrokimia Gresik didukung dengan fasilitas 20 gudang yang tersebar di Sulawesi Selatan. Di Kabupaten Pinrang sendiri ada 1 (satu) unit gudang penyangga dengan kapasitas 2.000 ton.
Untuk itu kami siap mendukung program peningkatan produktivitas pertanjan di Pinrang dengan menghadirkan pupuk berkualitas serta kawalan pertanian yang komprehensif,”ungkap Ihwan.
Berbagai upaya ini merupakan wujud nyata dukungan Petrokimia Gresik sebagai perusahaan Solusi Agroindustri terhadap program peningkatan produktivitas pertanian pemerintah daerah, dengan menghadirkan produk berkualitas untuk menjaga swasembada pangan dan pertanian berkelanjutan.
“Kami berharap rekomendasi pemupukan berimbang yang didapat dari layanan Mobil Uji Tanah dapat diterapkan oleh petani di daerah Pinrang. Karena pilihan pupuk yang tepat dan penggunaannya yang pas dapat menjamin peningkatan produktivitas pertanian, dan pada
akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani setempat,” tandasnya.(*)
Ekspor Budidaya Porang, Direktur pembiayaan Kementan Fasilitasi bagi KUR ke Petani di Sulawesi Selatan.
Zonamakassar.com, Barru- Direktur pembiayaan Kementerian Pertanian (Kementan) Ir Indah Megawati, MP mendukung penuh petani porang di Provinsi Sulawesi Selatan untuk dapat terhubung dengan pembiayaan perbankan.Salah satunya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat diakses oleh petani dan usaha pertanian.
Dalam sambutannya Indah mengawati Mengatakan KUR pertanian adalah bentuk keseriusan pemerintah dalam membantu petani. “Salah satu permasalahan yang sering mengganggu pertanian adalah modal. Petani mau usaha tapi modalnya kurang atau tidak ada. Masalah ini kita atasi dengan KUR yang disalurkan melaui bank mitra kita, yaitu BRI, BNI, dan Mandiri. Tidak sulit mengurus KUR. Justru program ini sangat membantu petani,” kata indah.
“Kami mendorong pemanfaatan KUR untuk pembelian alat pertanian khususnya di Sulawesi Selatan,”ucapnya dalam acara menghadiri sosialisasi budidaya tanaman porang di Kabupaten Barru sabtu (26/09/2020).
Indah menambahkan, selama ini pemanfaatan KUR untuk budidaya pun masih sering macet. Tak heran jika serapan KUR pertanian pun masih sangat rendah. Menurut Indah, selama ini pemanfaatan KUR pertanian memang masih terkonsentrasi di sektor hulu atau budidaya.
Gerak Cepat Syahrul Yasin Limpo, Persiapkan Lahan Lumbung Pangan Baru Indonesia
Zonamakassar.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar adanya keterpaduan seluruh kementerian dan lembaga di dalam mendukung program-program yang memenuhi kebutuhan rakyat di bidang pangan. ”Presiden selalu menekankan kerja sama lapangan dan program yang betul-betul terencana dengan baik sehingga food estate ini untuk yang keempat kali dilakukan evaluasi,” kata Mentan saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) secara virtual, Rabu (23/9).
Menurut Mentan, di Kalimantan Tengah semua persiapan dari lahan yang tersedia, Kementerian Pertanian bersama Kementerian PUPR, Menhan beserta Gubernur, Menteri ATR/BPN, dan KLH sudah memetakan lahan-lahan yang tersedia.
”Memang dari sejumlah lahan yang ada itu untuk tahun 2020, saya bicara tahun 2020 saja, ada 30.000 hektare yang harus kita segera siapkan untuk lakukan penanamannya. Kita sudah mulai sekarang, sudah ada 3.000 kurang lebih hektare, dan 30.000 hektare ini penggarapannya akan dilakukan bulan depan,” kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan 2 periode ini.
Kurang lebih 44 hari, menurut Mentan, pengelolaan lahannya sudah dan kemudian dilanjutkan dengan penanaman khusus untuk food estate yang berkaitan dengan padi yang di Kalimantan Tengah. ”Hal yang sama seperti yang dijelaskan khusus singkong, Pak Menhan juga sudah melakukan langkah-langkah seperlunya yang bisa dipersiapkan,” imbuh Mentan.
Untuk itu, Mentan menyampaikan bahwa food estate itu memang komoditinya tidak cuma satu dan berharap, sesuai arahan Presiden, agar menjadi percontohan korporasi petani, korporasi pertanian. ”Jadi korporasi petani, korporasi pertanian. Oleh karena itu, komoditi yang ada di sana tidak hanya padi, tetapi akan ada hortikultura, yaitu sayuran dan buah-buahan khususnya jeruk, akan ada perkebunan khususnya kelapa dan tanaman-tanaman keras lainnya, dan juga ada itik atau peternakan yang untuk mendukung,” ujarnya.
Dari 10.000 hektare di Pulang Pisau, tambah Mentan, kemudian 20.000 hektare ada di Pulau Kapuas dan persiapannya sudah sangat matang. ”Kita berharap food estate muara akhirnya ada industri, katakanlah, kita berharap tidak menjual gabah di sana yang ada adalah jual beras, beras yang berkualitas yang bisa masuk ke marketplace, ke e-commerce, bahkan mungkin saja karena ini lahan cukup besar kalau ditata baik dia punya industri maka dia akan bisa menjadi produksi yang berkualitas ekspor,” katanya.
Lebih lanjut, Mentan berharap Presiden pada minggu pertama Oktober akan melihat melakukan kick-off di tempat itu karena alsintan sudah ditempatkan di sana dalam jumlah besar. Ia menambahkan sesuai harapan Presiden, mekanisasi dan teknologi pertanian bisa dilakukan untuk menjadi uji coba di sana. ”Oleh karena itu traktor jumlahnya di atas 1.000an, 1.200-an dan lain-lain mekanisasi sistem penaburan benih, sistem penaburan pupuk, ada drone yang main selain manual-manualnya juga jalan, karena juga petani harus kita berdayakan, tetapi internet of things juga akan kita mainkan di sana untuk bisa mempercepat tanaman yang ada,” ungkap Mentan.
Setelah ada kick-off, Mentan menyampaikan 44 hari sesudah itu penanaman diharapkan sudah rampung untuk 30.000 hektare, sebagai contoh untuk masuk pada 2021 di sekitar 80.000-an dan seterusnya sampai dengan 164.598 hektare yang sudah dipetakan. Hal yang sama juga di Humbang Hasundutan, Mentan berharap secara bertahap akan masuk dan Sumatra Utara juga untuk persiapan lahan bibitnya sudah termasuk hortikultura.
”Presiden menekankan selain budidaya, mulai dari sarana produksi, alsintan, tenaga kerja, pelatihan, dan lain-lain kemudian ada RMU untuk menghasilkan gabah, tetapi kemudian bermuara kepada hadirnya industri beras yang ada,” jelas Mentan.
Presiden, lanjut Mentan, menekankan bahwa off farm menjadi penting. sehingga budidaya atau on farm harus ditingkatkan kualitasnya mulai dari varietasnya harus berkualitas, pupuknya harus maksimal sehingga produktivitasnya juga baik.
Off farm-nya menjadi penting, lanjut Mentan, artinya sesudah panen itu menjadi sesuatu yang perlu mendapatkan perhatian sehingga RMU (Rice Milling Unit) atau penggilingan padi modern diminta oleh Presiden untuk disiapkan di sana sehingga pewarnaan bisa dilakukan dengan baik dari beras yang ada dari Kalimantan Tengah, dan ini menjadi contoh bagi provinsi lain. ”Sesudah ini berhasil bersama Menhan akan kita lakukan lebih kuat. Kerja sama kami dengan Menteri yang lain sangat ketat di lapangan, tidak ada yang berjalan sendiri dan saling topang satu dengan yang lain,” pungkas Mentan. (iwb)
Wagub Sulsel Launching Mobil Uji Tanah PT Petrokimia Gresik
Zonamakassar.com, Makassar–PT Petrokimia Gresik meluncurkan inovasi bidang pertanian, yakni mobil uji tanah yang bermanfaat untuk menguji tingkat kesuburan tanah, sehingga bisa mempermudah petani dalam memberikan pemupukan di setiap bidang tanah.
Sebelum melaunching, Wagub Sulsel menerima Vice Presiden Penjualan Retail PT Petrokimia Gresik , Muhammad Ihwan F, di Kantor Gubernur Sulsel.
Ia hadir bersama jajaran pimpinan PT Petrokimia Gresik Indonesia perwakilan Sulawesi.
Vice Presiden PT penjualan retail Petrokimia Gresik Muhammad Ihwan F, Rabu (2/9/2020), mengatakan, mobil uji tanah merupakan sarana informasi bagi petani di Indonesia, sekaligus bagian dari pelayanan pelanggan, sehingga petani akan mudah memberikan pupuk di setiap tanah yang diuji.
“Selama ini, petani merasa kesulitan dalam memilih jenis pupuk yang akan digunakan, dengan hadirnya mobil ini diharapkan mempermudah permasalahan itu,” ucapnya.
Wagub Sulsel mengapresiasi Inovasi PT. Petrokimia Gresik tersebut, dengan harapan, masalah yang dihadapi para petani bisa teratasi dengan hadirnya mobil uji tanah.
“Saya dengar inovasinya dan saya tertarik. Saya mewakili masyarakat dan petani, dan dengan inovasi ini, banyak masyarakat atau petani khususnya yang membutuhkan,” imbuh Andi Sudirman Sulaiman.
“Inovasi ini kita apresiasi, dengan begini mereka lebih tepat untuk menentukan kebutuhan petani. Mobil ini berfungsi sebagai alat tes, sebelum melakukan proses pertanian, termasuk sawah dan perkebunan dapat di tes dulu. Bisa langsung dites ditempat. Mobil ini bisa menjangkau bahkan ribuan lokasi, sehingga bisa bergerak kemana saja di daerah yang membutuhkan,” sambungnya.
Dalam kesempatan ini, Wagub Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan keluhan dan masalah para masyarakat dan petani mengenai pupuk. Terdapat daerah di Sulsel yang diketahui kondisi petani sangat sulit mendapatkan pupuk karena mahal. Solusi itu dipertanyakan Wagub Sulsel kepada PT Petrokimia Gresik.
“Baik penambak dan pertani sama, harus ada solusi yang menguntungkan bagi para petani kedepannya. Apalagi kondisi saat ini, dimana mereka menghadapi kondisi pandemi,” lanjutnya.
Wagub Sulsel secara simbolis melepas mobil uji tanah. Sebelumnya, ia meninjau langsung mobil tersebut. Didampingi Vice Presiden PT Petrokimia Gresik, Wagub Sulsel diperkenalkan alat-alat perangkat uji tanah. (*)